Jumat, 22 April 2011

Cinta Roda Tiga: Aku, Nyamuk Betina dan Nyamuk Jantan

Kamu yang dulu mengatakan akan selalu berada disisiku menggigitku. Kamu yang selalu menghisap darahku dengan mesra . Kamu yang kerap berucap, “kamu cakep banget, dibandingkan nyamuk-nyamuk jantan”,  “cintaku lebih lebar dari kain kafan” , “abang farmasis ya? Soalnya abang telah membuatku kecanduan dengan cinta abang” dan beberapa kata-kata manis lainnya yang tak pernah gagal membuatku klepek-klepek sumriwing. Naamun… namun kau pernah gagal sekali, saat kau berucap “happy anniversary yang ke 4 ya mas”, padahal kan saat itu hari jadian kita yang ke 5 hari dan namaku kan bukan dimas. Untuk pertama kalinya kau membuatku menitikkan 3 tetes air mata pada mata kanan dan 2 tetes pada mata kiri. Tapi aku memaafkanmu…, karena aku orangny memang pelupa. Tak berbekaskah dibenakmu kenangan indah kita selama sekitar seminggu ini, salah satunya saat anniversary jadian yang ke 7 hari, di kelurahan kita nonton film horor “Cara membasmi nyamuk demam berdarah”. Kamu memelukku dengan erat sampai aku kesulitan bernafas dan aku bahagia sekali saat itu, seakan kelurahan milik kita berdua.

       Ternyata kata dan sikap manismu layaknya sakarin, manis di awal dan setelah itu gak manis lagi karena sudah tertelan masuk ke lambung. Tahukah kamu betapa hancur.. hancur.. hatiku… hancur.. hancur .. hatiku.. ketika melihat kamu terbang bergandengan kaki dengannya dengan wajah merona merah sambil menyanyikan lagu caiya caiya, seakan tak melihatku meneteskan air mata karena kecewa dan air seni karena kebelet pipis. Tahukah kamu bahwa persediaan air mataku untuk satu tahun telah kuhabiskan malam itu.., tentu bukan karena telah kusedekahkan tapi karena kuhambur-hamburkan untukmu. Tahukah kamu, karena memikirkanmu nilai farmakoterapi tidaklah A. Tahukah kamu, betapa sulitnya mengekstraksi kardanol. Tahukah kamu kalau icha a.k.a rahmat punya jakun.

       “Apa yang kurang dariku” adalah pertanyaan yang berkutat dibenakku selain pertanyaan “kapan aku bisa bertemu naruto”. Aku selalu memberikan plasma, hemoglobin, dan trombosit tanpa pamrih dan tanpa merintih. Apa karena setiap kali menggigit, kamu terganggu dengan keringatku yang masam. Bukankah itu wajar bagiku, yang gugup karena digigit oleh hewan yang kusayangi di dunia ini. Kutahu kamu takut dengan raket maka kubuang semua raket yang ada di rumah, mulai dari raket nyamuk, raket bulu tangkis, raket sepak bola hingga jaket, meski hanya namanya saja yang mirip. Aku rela tidak menyalakan obat nyamuk tiga roda (tett tett, sensor iklan) agar kita dapat tidur bersama.., kamu di kasur dan aku dilantai. Sewaktu ada penyemprotan DBD di rumahku, sambil menangis melihatmu pingsan kuberikan nafas buatan (fakta: sebenarnya menangis karena perih kena asap). Meski orang tuaku tak menyetujui hubungan ini, aku bersikeras tak mau berpisah denganmu.  Karena aku sangat mencintaimu…. sangat mencintaimu, lebih dari aku mencintai trombositku. Saat kuberucap hal itu, kamu menangis. Dan kini kusadari bahwa itu hanya air mata nyamuk darat.

       Wahai nyamuk racun yang telah menggoreng hatiku, jika kamu membaca isi hatiku ini, satu kalimat untukmu, “wwoooii nyamuk di dunia ini bukan kamu sehewan, aku bisa dapetin yang lebih baik darimu…  yang tidak mengandung plasmodium tentunya. Mulai saat ini aku mendeklarasikan diri untuk cinta pada sejenis…  maksudnya pada manusia berjenis kelamin wanita sejati, tidak seperti Icha a.k.a Rahmat.”

Nb: buat mbak icha, maaf mbak bukan bermaksud menghina apalagi merayu mbak. Tolong jangan add facebook saya ya mbak terlebih lagi dijadikan suami, tentu bukan karena mbak sudah janda…
Ahh sori maksud saya.. mas icha
Ahh sori lagi maksud saya.. duda. Hmmm, mungkn lebih tepatnya jandud

-- Based on false story --

By: farukh khan
Bakal calon ketua RT07 RW05
http://m.facebook.com/note.php?note_id=159904334068861&refid=0%20ngakak%20g%20brhnti2%20bca%20notes%20ini..greatest%20story!%20*tarian%20squidward

Tidak ada komentar:

Posting Komentar